Cararesep.com – Kenali Risiko Investasi Yang Bisa Terjadi, dalam berinvestasi selain bisa mendapatkan keuntungan, kita juga bisa mengalami kerugian. Kerugian ini merupakan salah satu risiko yang ada dalam berinvestasi.
Pada dasarnya, setiap jenis investasi pastinya memiliki risiko termasuk juga deposit yang di sebut sebagai salah satu aset investasi yang jauh lebih aman ketimbang saham.
Baca Juga:
- Apa Manfaat Media Sosial Terhadap Anak-anak Serta Apa Saja Dampaknya
- Mengenal Perdagangan Forex Online Lebih Mendasar
- Bstation Aplikasi Nonton Anime Secara Gratis Melalui Smartphone
Dalam berinvestasi juga terdapat istilah high risk, high return atau yang berarti semakin tinggi risiko, maka semakin tinggi pengembalian yang bisa di dapatkan. Akan tetapi, yang perlu di pahami merupakan ada risiko dalam investasi yang tidak bisa di pisahkan.
Kenali Risiko Investasi Yang Bisa Terjadi
1. Risiko suku bunga
Risiko suku bunga merupakan risiko yang timbul karena nilai relatif aktiva berbunga, seperti pinjaman atau obligasi, akan memburuk karena peningkatan suku bunga. Risiko ini bisa di artikan sebagai risiko yang di akibatkan adanya perubahan suku bunga yang ada di pasaran sehingga akan mempengaruhi pendapatan investasi.
Secara umum, jika suku bunga meningkat harga obligasi berbunga tetap akan turun. Demikian juga sebaliknya, risiko suku bunga umumnya di ukur dengan jangka waktu oligasi teknik paling tuan yang saat ini di gunakan untuk mengelola risiko suku bunga.
Misalnya, suku bunga obligasi merupakan 8 hingga 10 persen pada umumnya. Akan tetapi, kemudian pemerintah mengeluarkan suku ritel yang memiliki suku bunga hingga 12 persen. Dengan begitu, pastinya investor akan lebih suka dengan sukuk ritel ini.
2. Risiko pasar
Risiko pasar ini merupakan risiko fluktuasi atau naik turunnya nilai aktiva bersih (NAB) yang di sebabkan oleh perubahan sentimen pasar keungan (seperti saham dan obligasi) yang sering di sebut juga dengan risiko sistematik yang artinya risiko tidak bisa di hindari dari pastinya akan selalu di alami oleh investor.
Hal ini bahkan bisa membuat investor mendapatkan capital loss. Perubahan ini bisa di karnakan beberapa hal seperti adanya resesi ekonomi, isu, kerusuhan, spekulasi termasuk juga perubahan politik.
Misalya isu kesehatan seorang presiden kemuadian memberikan fluktuasi nilai dari rupian terhadap dolar yang kemudian naik.
3. Risiko inflasi
Risiko inflasi juga di sebut dengan risiko daya beli merupakan peluang bahwa arus kas dari investasi tidak akan bernilai sebanyak di masa depan karna perubahan daya beli karena inflasi. Risiko ini memiliki potensi yang merugikan daya beli masyarakat terhadap investasi di karenakan adanya kenaikan rata-rata dari harga konsumsi.
Risiko inflasi merupakan risiko yang di ambil oleh investor saat memegang uang tunai atau berinvestasi dalam aset yang tidak terkait dengan inflasi. Risikonya merupakan bahwa nilai tunai akan berkurang oleh inflasi.